Pages

Sabtu, 18 Februari 2012

Apa Itu CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)


CPR (cardiopulmonary resuscitation) yang dalam bahasa Indonesianya berarti Resusitasi Jantung Paru atau disebut juga dengan napas buatan adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan nafas yang menyempit atau tertutup sama sekali. CPR sangat dibutuhkan bagi orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya.
Untuk melakukan CPR tidak boleh asal-asalan, harus dengan prosedur yang benar supaya tidak berakibat fatal. Berikut ini tata cara melakukan CPR yang benar:
  1. Mengecek keadaan bahaya dan keselamatan. Sebelum menolong pastikan korban yang mengalami serangan jantung, sesak napas, kecelakaan, atau orang tenggelam berada di tempat yang aman dan jauh dari bahaya.
  2. Memeriksa apakah korban masih bisa merespon atau tidak. Caranya dengan menepuk atau menggoyang dengan lembut pundaknya sambil memanggilnya dengan suara keras. Jika tidak ada respon, segera panggil ambulans.
  3. Ketika menunggu petugas medis datang, usahakan untuk membuka jalan napasnya dengan cara pegang dahinya dengan tangan kiri lalu ditarik ke belakang. Sementara itu tangan kanan menarik dagu ke arah bawah. Lalu dengarkan atau rasakan apakah korban bernapas atau tidak, hal ini dilakukan selama 5 sampai 10 detik.
  4. Jika napas korban tidak terdengar atau tidak terasa, berikan napas buatan dengan menutup hidung kemudian meniupkan udara dari mulut ke mulut 2 kali dalam waktu 2 detik. Bersamaan dengan itu perhatikan dada korban apakah bergerak atau tidak.
  5. Setelah napas buatan diberikan sebanyak dua kali, lanjutkan dengan memberikan tekanan pada bagian dada. Letakkan kedua telapak tangan di tengah-tengah dada lalu tekan dengan posisi tangan lurus. Untuk anak-anak cukup dengan satu tangan saja. Tekan bagian dada sejumlah 30 kali.
  6. Setelah itu ulangi lagi pernapasan buatan sebanyak dua kali dan tekanan 30 kali. Hal ini dilakukan selama 2 menit (5 kali set).
  7. Periksa kembali korban apakah sudah bisa bernapas atau belum. Apabila korban sudah dapat bernapas, letakkan pada posisi recovery yaitu dalam keadaan terlentang tangan kiri diletakkan ke atas sedangkan tangan kanan menyilang ke arah telinga. Kaki kanan ditekuk lalu korban dimiringkan ke arah kiri dengan mendorong pundak dan kaki bersamaan.
  8. Jika korban belum bernapas ulangi lagi sampai petugas medis datang.
Namun yang perlu diperhatikan khusus untuk korban pingsan karena kecelakaan, tidak boleh langsung dipindahkan karena dikhawatirkan ada tulang yang patah. Biarkan di tempatnya sampai petugas medis datang. Berbeda dengan korban orang tenggelam dan serangan jantung yang harus segera dilakukan CPR.


0 komentar:

Posting Komentar