Pages

Sabtu, 18 Februari 2012

Pertolongan Pertama Demam


Demam memang tidak bisa ditentukan kapan datangnya. Penting sekali kita tahu bagaimana melakukan pertolongan pertama pada demam. Simak yang berikut ini :
  1. UKUR SUHU, jangan mengukur suhu dengan menggunakan punggung tangan yang ditempel di dahi. Cara konvensional ini sangat diragukan akurasinya. Lebih baik gunakan thermometer air raksa atau digital. Jepit thermometer tersebut  diketiak atau di bawah lidah selama kurang lebih 30 detik pada thermometer digital dan 3 menit pada thermometer air raksa.Sebelumnya, pastikan  thermometer air raksa dikibaskan terlebih dahullu samapai air raksanya menunjukan angka di bawah 36 derajat celcius. Sementara pada thermometer digital, angka harus menunjukan angka nol. Ulangi kembali setiap empat jam.
  2. BANYAK MINUM AIR, sejalan meningkatnya suhu tubuh,hal  yang paling dikhawatirkan adalah tubuh mengalami   dehidrasi. Untuk mengantisipasinya, banyak-banyak  minum air putih dan buang air kecil. Lebih baik lagi kalau minum jus buah yang berkhasiat menurunkan  panas tubuh.Dengan makin sering kita minum, keringat akan banyak yang akan keluar, itu pertanda proses netralisasi pembakaran  dalam tubuh. Biasanya setelah itu suhu tubuh kita normal kembali.
  3. KOMPRES, biasanya sebelum demam tubuh akan mengigil. Dalam kondisi seperti ini, segera selimuti tubuh agar cepat terjadi panas tubuh. Begitu tubuh mulai memanas, ganti baju dengan bahan yang lebih tipis. Kalau dalam ruangan ber AC, biarkan ruangan dalam keadaan dingin, atau kencangkan kipas angin namun jangan diarahkan  ke tubuh kita, nanti malah masuk angin.Kemudian kompres tubuh dengan air hangat, bukan air dingin. Air hangat justru lebih mempercepat proses penurunanpanas tubuh. Bisa juga dengan mengompresnya denganalkoholnya 70 persen. Tapi pastikan kita hanya mengompresnya di daerah perut, seka ketiak dan daerah  lipatan paha. Lakukan cara ini terus-menerus sampai suhu kembali normal.
  4. MINUM OBAT PENURUN PANAS, biar demam cepat kembali normal, minumlah obat penurun panas seperti paracetamol, aspirin atau ibuprofen. Pastikan kita meminumnya sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan obat tersebut. Namunkalau kita cenderung alergi terhadap jenis obat-obatan tertentu, jangan ambil resiko, langsung konsultasi ke dokter saja.
  5. KONSUMSI VITAMIN C, sambil menunggu demam  mereda, konsumsi makanan bergizi. Sertakan jugabuah-buahan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, jambu atau papaya. Memang dalam keadaan demam, jangankan makan, tidur saja tidak nyaman.Namun makan makanan yang bergizi, khususnya vitamin C, sangat baik menjaga ketahan tubuh. Selain itu vitamin ini bisa cepat mengganti sel-sel tubuh yang mati.
Kalau lima tahap pertolongan pertama tadi sudah dilakukan namun suhu tubuh tidak turun-turun juga, berarti infeksinya serius. Jangan tunggu-tunggu lagi. Langsung periksakan ke dokter.

HIDUP SEHAT

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu kata pepatah kuno. Dari sekarang, jaga kesehatan tubuh kita. Caranya tidak terlalu sulit kalau kita mau  mengonsumsi makanan bergizi, cukup istirahat dan rajin olahraga secara teratur, dan hindari kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok atau minum alcohol.
Sekalian investasi kesehatan, biar sampai tua pun kita tidak akan mudah terserang penyakit. Mulai sekarang terapkan gaya hidup sehat. Tapi bukan kita tidak bisa lagi makan bakso di pinggir jalan atau menikmati pecel ayam di warung tenda. Biasakan  tetap menjaga kebersihan, misalnya biasakan cuci tangan  sebelum dan sesudah makan.


Apa Itu CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)


CPR (cardiopulmonary resuscitation) yang dalam bahasa Indonesianya berarti Resusitasi Jantung Paru atau disebut juga dengan napas buatan adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan nafas yang menyempit atau tertutup sama sekali. CPR sangat dibutuhkan bagi orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya.
Untuk melakukan CPR tidak boleh asal-asalan, harus dengan prosedur yang benar supaya tidak berakibat fatal. Berikut ini tata cara melakukan CPR yang benar:
  1. Mengecek keadaan bahaya dan keselamatan. Sebelum menolong pastikan korban yang mengalami serangan jantung, sesak napas, kecelakaan, atau orang tenggelam berada di tempat yang aman dan jauh dari bahaya.
  2. Memeriksa apakah korban masih bisa merespon atau tidak. Caranya dengan menepuk atau menggoyang dengan lembut pundaknya sambil memanggilnya dengan suara keras. Jika tidak ada respon, segera panggil ambulans.
  3. Ketika menunggu petugas medis datang, usahakan untuk membuka jalan napasnya dengan cara pegang dahinya dengan tangan kiri lalu ditarik ke belakang. Sementara itu tangan kanan menarik dagu ke arah bawah. Lalu dengarkan atau rasakan apakah korban bernapas atau tidak, hal ini dilakukan selama 5 sampai 10 detik.
  4. Jika napas korban tidak terdengar atau tidak terasa, berikan napas buatan dengan menutup hidung kemudian meniupkan udara dari mulut ke mulut 2 kali dalam waktu 2 detik. Bersamaan dengan itu perhatikan dada korban apakah bergerak atau tidak.
  5. Setelah napas buatan diberikan sebanyak dua kali, lanjutkan dengan memberikan tekanan pada bagian dada. Letakkan kedua telapak tangan di tengah-tengah dada lalu tekan dengan posisi tangan lurus. Untuk anak-anak cukup dengan satu tangan saja. Tekan bagian dada sejumlah 30 kali.
  6. Setelah itu ulangi lagi pernapasan buatan sebanyak dua kali dan tekanan 30 kali. Hal ini dilakukan selama 2 menit (5 kali set).
  7. Periksa kembali korban apakah sudah bisa bernapas atau belum. Apabila korban sudah dapat bernapas, letakkan pada posisi recovery yaitu dalam keadaan terlentang tangan kiri diletakkan ke atas sedangkan tangan kanan menyilang ke arah telinga. Kaki kanan ditekuk lalu korban dimiringkan ke arah kiri dengan mendorong pundak dan kaki bersamaan.
  8. Jika korban belum bernapas ulangi lagi sampai petugas medis datang.
Namun yang perlu diperhatikan khusus untuk korban pingsan karena kecelakaan, tidak boleh langsung dipindahkan karena dikhawatirkan ada tulang yang patah. Biarkan di tempatnya sampai petugas medis datang. Berbeda dengan korban orang tenggelam dan serangan jantung yang harus segera dilakukan CPR.


Jumat, 17 Februari 2012

Konsep Dasar Pendekatan PRS


Apakah HIV/ AIDS itu ?

Kita akan membicarakan tentang HIV/ AIDS, penyakit yang sedang mengancam peradaban manusia.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh, sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang mematikan.        AIDS  disebabkan oleh Virus (Jasad Sub Renik) yang disebut dengan HIV. sedangkan HIV (Human Immunodeficiency Virus) itu sendiri adalah Virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya AIDS.




Orang yang terinfeksi oleh Virus ini tidak dapat mengatasi serbuan infeksi penyakit lain karena system kekebalan tubuhnya menurun atau hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi terus secara drastis

Siapa sajakah yang dapat mengidap HIV/AIDS ?

Setiap orang, laki-laki atau perempuan, tua maupun muda dari negara manapun juga, agama manapun juga, dapat mengidap HIV. Jadi HIV dan AIDS tidak terbatas pada sekelompok orang, kelamin atau jabatan tertentu

Bagaimana HIV, melemahkan system kekebalan tubuh manusia?

Sasaran penyerangan HIV adalah Sistem Kekebalan Tubuh, terutama adalah sel-sel Limfosit T4. Selama terinfeksi, limfosit menjadi wahana pengembangbiakan virus. Bila sel-sel Limfosit T4 -nya mati, Virus akan dengan bebas menyerang sel-sel Limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun.

Akhirnya sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh, sehingga kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut Infeksi Oportunistik / Infeksi Mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh orang tersebut. Bahkan kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba menjadi ganas. Kumannya bisa Virus lain, Bakteri, Mikroba, Jamur, maupun Mikroorganisme patogen lainnya. Penderita bisa meninggal karena TBC, Diare, Kanker kulit, Infeksi Jamur, dll.

Bila seseorang telah seropositif terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah mengandung HIV. Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani serta produk darah lainnya.  Apabila sedikit darah atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah secara langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada kemungkinan orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum ialah: senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat kecil.



Halaman 1


Salam Paspamera !!!

Sejarah PMR SMA Negeri 5 Palembang


I.    SEJARAH PMR
PMR didirikan pada tanggal 15 Oktober 1989. Perintis PMR SMA Negeri 5 Palembang :
1.    Muji Burhaman
2.   Hanafi Hidayat
3.   Budi Utomo

Dalam Palang Merah Remaja SMA Negeri 5 Palembang, terdapat 7 Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Remaja dan Bulan Sabit Merah Internasional :
1.    Kemanusiaan
2.    Kesamaan
3.    Kenetralan
4.   Kemandirian
5.    Kesukarelaan
6.   Kesatuan
7.    Kesemestaan

Tri Bakti Palang Merah Remaja :
1.    Berbakti kepada masyarakat
2.    Mempertinggi mutu keterampilan, kebersihan, dan kesehatan
3.    Mempererat persahabatan Nasional dan Internasional

Janji Palang Merah Remaja :
1.    Kami bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.    Berbakti kepada masyarakat
3.    Mempertinggi mutu keterampilan, kebersihan, dan kesehatan
4.   Mempererat persahabatan Nasional dan Internasional
5.    Menjunjung tinggi dan menjaga panji-panji nama baik Palang Merah Remaja dan Palang Merah Internasional dengan memegang teguh prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Remaja dan Bulan Sabit Merah Internasional

Dasar-dasar Palang Merah Remaja :
1.    Penolong mengamankan diri sendiri
2.    Amankan si korban
3.    Tandai tempat kejadian
4.   Usahakan pengangkutan
5.    Tindakan yang cepat dan tepat seperti Pertolongan Pertama Pada Kecelakaaan (P3K).



Tahapan Tindakan Keperawatan Keluarga


Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal tersebut di bawah ini :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan, dengan cara :
- memberikan informasi
- mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
- mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara :
- mengidentifikasi konsekuensi “tidak melakukan tindakan”
- mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga
- mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara :
- mendemosntrasikan cara perawatan
- menggunakan alat dan fasilitas yang ada di dalam rumah
- mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan cara :
- menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan oleh keluarga
- melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara :
- menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
- membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih tindakan keperawatan :
1. Merangsang keluarga mengenal dan menerima masalah dan kebutuhan kesehatan mereka, melalui :
- memperluas pengetahuan keluarga melalui penyuluhan kesehatan
- membantu keluarga melihat situasi dan akibat dari situasi tersebut
- mengkaitkan kebutuhan kesehatan dan sasaran keluarga
- mengembangkan sifat positif dalam keluarga
2. Menolong keluarga untuk menentukan tindakan keperawatan :
- merundingkan bersama keluarga mengenai akibat-akibat apabila mereka tidak mengambil tindakan
- mengenalkan kepada keluarga tentang alternatif yang dapat dipilih dan sumber-sumber yang perlukan        dalam melakukan tindakan keperawatan
- merundingkan bersama keluarga tentang akibat dari tindakan atau kemungkinan efek samping      yang  mungkin timbul.
3. Menumbuhkan kepercayaan keluarga terhadap perawat :
- memberikan asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit
- mencari cara untuk mengurangi ancaman kesehatan dan perkembangan kepribadian para anggota keluarga
- membantu memperbaiki fasilitas fisik rumah
- mengembangkan pola komunikasi dengan keluarga agar terjadi saling pengertian yang mendalam
- membantu keluarga mengembangkan kesanggupan mereka dalam memenuhi kebutuhan psikososial anggota keluarganya
- mencegah rintangan-rintangan dalam mengadakan rujukan
- perawat harus memperluas pengetahuannya tantang sumber-sumber daya yang ada di masyarakat dan bagaimana memanfaatkannya.
Tersedianya sumber-sumber juga mempengaruhi keputusan perawat dalam memilih tindakan keperawatan. Terdapat 3 macam sumber yang dapat dipertimbangkan :
1. Sumber-sumber yang terdapat dalam keluarga :
- kekuatan fisik dan psikososial dari tiap anggota keluarga
- kemampuan finansial
- fasilitas-fasilitas fisik
- adanya sokongan dari sanak saudara atau kelompok-kelompok yang lain
2. Sumber-sumber yang ada dalam perawat :
  • pengetahuan mengenai masalah-masalah kesehatan keluarga dan ketrampilannya dalam membantu       keluarga mengatasi masalah-masalah tersebut. Diperlukan pengetahuan yang luas mulai perawatan yang paling sederhana sampai ke tindakan-tindakan untuk mengatasi masalah-masalah yang rumit tentang perilaku yang tidak normal (misalnya ketidakcocokan hidup antar anggota keluarga yang tidak sehat).
  • tersedianya waktu dan dukungan
3. Sumber-sumber yang terdapat dalam masyarakat :
- instansi-instansi kesehatan
- adanya program atau kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesehatan
- organisasi-organisasi kesehatan.
Pilihan tindakan keperawatan yang tepat serta cara kontak antar perawat-keluarga (kunjungan rumah, pertemuan di Puskesmas, pendekatan secara kelompok, dsb), banyak bergantung kepada sifat masalah keluarga dan sumber-sumber yang ada.
bidi-f� B f m ��� � � ings;mso-ansi-language:SV'>§  Tissue
§  Air mengalir (di botol, ceret, wadah lainnya)
§  Sisir & alat make up untuk wanita
§  Air hangat dalam wadah
   Peralatan mencuci rambut
§  Talang plastik
§  Shampo
§  Alat pengering rambut (hair dryer, kipas, dll)
§  Handuk
§  Sisir
   Peralatan memelihara mulut
§  Sikat gigi
§  Pasta gigi
§  Bengkokan / kaleng / wadah penampungan buangan.
   Peralatan makan
§  Baki berisi : piring, sendok, garpu, gelas dengan tatakan dan tutupnya (dapat  diberi sedotan), serbet.
§  Meja kecil, bel (khusus untuk pasien yang dapat makan sendiri.
   Peralatan medis
§  Termometer, Tensi meter, Perban & Plester
   Peralatan Kompres
§  Washlap, air hangat atau air dingin
§  Kantong es/kompres dingin, kantong air panas/ kompres panas.
   Bahan lain yang diperlukan :
§  Talk, minyak pelumas & cream pelembab kulit.
   Desinfectant / cairan pensucihama & antiseptict.

Rencana Perawatan Keluarga


Perumusan rencana perawatan adalah tahap yang berikutnya dalam proses keperawatan sesudah pengkajian dikerjakan dan masalah kesehatan/keperawatan keluarga telah diidentifikasi dan disusun menurut prioritasnya.
Definisi rencana perawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan guna memecahkan masalah kesehatan dan masalah perawatan yang telah diidentifikasi.

Ciri Rencana Perawatan

Ciri-ciri rencana perawatan berasal dari dan berhubungan dengan konsep perencanaan sebagai suatu proses :
  1. Rencana perawatan berpusat pada tindakan-tindakan yang dapat memecahkan atau meringankan masalah yang sedang dihadapi. Rencana itu sendiri adalah pedoman untuk melakukan tindakan (keperawatan dan kolaboratif) yang intinya adalah pendekatan-pendekatan, strategi, kegiatan-kegiatan, cara-cara, bahan-bahan, dimana perawat bersama dengan keluarga asuhan mengharapkan dapat merubah masalah atau situasi.
  2. Rencana perawatan adalah hasil dari suatu proses yang sistematis dan telah dipelajari, tidak hanya didasarkan oleh dorongan hati tanpa proses pemikiran. Proses perencanaan mempunyai sifat logis, dimana data-data yang berkaitan dikumpulkan guna memperoleh keputusan yang masuk akal.
  3. Rencana perawatan menggunakan kejadian-kejadian masa lampau maupun yang sekarang untuk menentukan arah asuhan keperawatan, karena rencana perawatan berhubungan dengan masa yang akan datang.
  4. Rencana perawatan berputar pada masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi, karena masalah-masalah tersebut merupakan titik pangkal untuk rencana dan dasar perumusan tujuan perawatan dan tindakan-tindakan keperawatan.
  5. Rencana perawatan merupakan jalan untuk mencapai tujuan (memberikan perawatan yang tepat.
  6. Rencana perawatan adalah suatu proses yang berlangsung secara terus-menerus.

Kualitas Rencana Perawatan

Kualitas rencana perawatan sangat tergantung kepada :
  1. Penentuan masalah kesehatan dan keperawatan yang jelas dan didasarkan kepada analisis yang menyeluruh tentang masalah situasi dalam keluarga
  2. Rencana yang realistis, artinya dapat dilaksanakan dan dapat menghasilkan apa yang diharapkan
  3. Sesuai dengan tujuan dan falsafah keperawatan
  4. Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga dalam :
  • menentukan masalah dan kebutuhan perawatan keluarga
  • menentukan prioritas masalah
  • memilih tindakan yang tepat
  • melaksanakan tindakan
  • penilaian hasil tindakan
5. Dibuat secara tertulis.
Pentingnya Membuat Rencana Perawatan :
1. Memberikan perawatan yang khusus, karena dapat mempermudah penyampaian perawatan yang tepat dengan memperhatikan keunikan klien penerima askep
2. Membantu dalam menentukan prioritas dengan memberikan data-data tentang keadaan dan sifat masalah
3. Mengembangkan komunikasi yang sistematis antara tenaga kesehatan yang bersangkutan
4. Menjamin kesinambungan dari perawatan yang diberikan
5. Melancarkan koordinasi perawatan melalui pemberian informasi kepada tim kesehatan lainnya tentang tindakan yang dikerjakan oleh perawat.

Perumusan Tujuan

Tujuan merupakan pernyataan yang lebih terinci tentang hasil keperawatan. Tujuan keperawatan akan menentukan kriteria yang diapakai untuk menilai keberhasilan keperawatan.
Bila dilihat dari sudut perhatian, tujuan perawatan dibagi menjadi :
- yang berorientasi pada perawat, yaitu tujuan yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perawat.
- yang berorientasi pada pasien, yaitu tujuan dinyatakan dari pihak penerima pasien/keluarga, baik secara fisik, mental dan perilaku
2 washl� T : > ��� � � pan>
§  2 handuk
§  Pasu najis
§  Labu kemih
§  Tissue
§  Air mengalir (di botol, ceret, wadah lainnya)
§  Sisir & alat make up untuk wanita
§  Air hangat dalam wadah
   Peralatan mencuci rambut
§  Talang plastik
§  Shampo
§  Alat pengering rambut (hair dryer, kipas, dll)
§  Handuk
§  Sisir
   Peralatan memelihara mulut
§  Sikat gigi
§  Pasta gigi
§  Bengkokan / kaleng / wadah penampungan buangan.
   Peralatan makan
§  Baki berisi : piring, sendok, garpu, gelas dengan tatakan dan tutupnya (dapat  diberi sedotan), serbet.
§  Meja kecil, bel (khusus untuk pasien yang dapat makan sendiri.
   Peralatan medis
§  Termometer, Tensi meter, Perban & Plester
   Peralatan Kompres
§  Washlap, air hangat atau air dingin
§  Kantong es/kompres dingin, kantong air panas/ kompres panas.
   Bahan lain yang diperlukan :
§  Talk, minyak pelumas & cream pelembab kulit.
   Desinfectant / cairan pensucihama & antiseptict.

Perawatan Keluarga


Prinsip Kerja Seorang Pelaku PK :  

1.    Sikap yang baik seorang Pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentang kepribadiannnya:
§  Berperikemanusiaan
§  Bertanggungjawab
§  Selalu mengutamakan kepentingan si sakit
§  Selalu bersikap terbuka
2.    Menunjukan kemauan kerja dengan tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu.
3.    Mempunyai sifat ramah, selalu senyum, bersedia untuk mendengarkan keluhan dan mampu menenangkan si sakit.
4.    Berfikirlah sebelum bertindak atau bekerja
5.    Pengamatan serta informasi yang berwenang sangat bermanfaat dan membantu dalam menjalankan tugas perawatan
6.    Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan di sakit dengan tidak mengabaikan kebersihan diri sendiri.
7.    Catatlah selalu hasil pengamatan dan perawatan secara singkat jelas
8.    Usahakan agar tidak menambah penderitaan si sakit
9.    Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah dokter/ petugas kesehatan.
10. Jika perlu untuk merujuk si sakit ke puskesmas atau rumah sakit, persiapkan dengan baik, baik keperluan orang sakit juga transportasi.
11. Selalu menjaga kerahasiaan medis pasien.


Peralatan Perawatan Keluarga :

1.    Peralatan yang diperlukan untuk PK tidak perlu sama dengan yang ada di rumah sakit, dengan peralatan sederhana kita dapat menolong orang sakit. Peralatan yang digunakan dapat menggunakan peralatan yang ada atau improvisasi.

2.   Perlengkapan PK sederhana :
Bagi Pelaku PK
   Celemek
   Peralatan mencuci tangan
§  Air mengalir (kran, botol, improvisasi lain)
§  Baskom (wadah menampung air)
§  Sabun dalam tempatnya (kalau perlu sikat tangan)
§  Handuk tangan/serbet.

Bagi orang sakit
   Peralatan tempat tidur
§  Tempat tidur dan bantal
§  Seprei, sarung bantal, kain perlak dan alas perlak (sedikitnya 2 set), selimut.
§  Alat penopang kaki (improvisasi)
   Peralatan mandi, buang air kecil (b.a.k), buang air besar (b.a.b)
§  2 ember
§  1 gayung
§  Baskom
§  2 washlap
§  2 handuk
§  Pasu najis
§  Labu kemih
§  Tissue
§  Air mengalir (di botol, ceret, wadah lainnya)
§  Sisir & alat make up untuk wanita
§  Air hangat dalam wadah
   Peralatan mencuci rambut
§  Talang plastik
§  Shampo
§  Alat pengering rambut (hair dryer, kipas, dll)
§  Handuk
§  Sisir
   Peralatan memelihara mulut
§  Sikat gigi
§  Pasta gigi
§  Bengkokan / kaleng / wadah penampungan buangan.
   Peralatan makan
§  Baki berisi : piring, sendok, garpu, gelas dengan tatakan dan tutupnya (dapat  diberi sedotan), serbet.
§  Meja kecil, bel (khusus untuk pasien yang dapat makan sendiri.
   Peralatan medis
§  Termometer, Tensi meter, Perban & Plester
   Peralatan Kompres
§  Washlap, air hangat atau air dingin
§  Kantong es/kompres dingin, kantong air panas/ kompres panas.
   Bahan lain yang diperlukan :
§  Talk, minyak pelumas & cream pelembab kulit.
   Desinfectant / cairan pensucihama & antiseptict.



Salam Paspamera !!!